Profil Sasana STI Taman Meruya





Geliat dan Gerak
Sasana STI Taman Meruya
Sasana STI Taman Meruya merupakan sasana Senam Tera Indonesia di Jakarta Barat yang usianya tidak muda lagi. Berdiri pada tgl. 10 Mei 1990. Berbicara Sasana STI Taman Meruya kita tidak dapat melupakan sosok seorang penggerak senam tera yang energik yaitu Ibu Hj.Rosa Sa’adiah istri dari Bp. H.Djauhari Mattjik. Beliau yang memelopori berdirinya Sasana Taman Meruya dan dipilh sebagai ketuanya. Sekarang beliau adalah Ketua Ranting Kembangan dan Ketua II DPC STI Jakarta Barat. Namun beliau tidak bisa lepas dari Sasana Taman Meruya, karena cikal bakal tumbuh kembangnya senam tera dikawasaan Kebon Jeruk termasuk Kembangan saat itu berawal dari Meruya. Dengan penuh semangat mengatakan bahwa saat peresmian berdirinya Sasana Taman Meruya dihadiri langsung oleh “Suhu” Senam Tera Indonesia yaitu Bapak Bambang Sutomo. “ kemudian kita senam bersama dengan pak Bambang Sutomo” tuturnya bangga. “ Tempatnya di halaman belakang gedung Akademi Wiraswasta Ki Hajar Dewantoro (AWD) Meruya Udik pada waktu itu yang sekarang berubah menjadi Universitas Mercu Buana,” tambahnya. Kala itu Kelurahan Meruya Udik dan Meruya Ilir termasuk kecamatan Kebun Jeruk. Suasana Meruya tidak seramai sekarang, didalam peta terletak dipinggir sebelah Barat kota Administrasi Jakarta Barat berbatasan dengan kabupaten Tangerang prov. Banten. Disana sini masih dijumpai sawah. Maka tak heran Meruya dapat sebutan “diskotik mewah” ( disekitar kota saetik mepet sawah ). Sekarang sawah sudah tidak ada lagi berganti dengan komplek-komplek pemukiman. Dan salah satu ikon yang jadi kebanggaan masyarakat Meruya adalah Universitas Mercu Buana yang berdiri megah di jalan utama Meruya Selatan.

Sasana STI Taman Meruya adalah termasuk pelopor. Dibawah komando ketuanya yang saat itu juga Pelatih Senam Tera Indonesia yang handal , memelopori berdirinya sasana-sasana baru. “ Pada waktu itu Sasana Kedoya, Sasana Duri Kepa, Sasana Villa Melati Serpong saya yang mendirikan bersama dengan pak Bambang Sutomo” tutur ibu Hj.Rosa Sa’adiah, sambil menunjukkan foto dokumentasi peresmian Sasana Kedoya yang dihadiri Bapak Bambang Sutomo dan Bapak Lurah Kedoya. Kel Kedoya sekarang termasuk kecamatan Kebon Jeruk.
Tempat Latihan STI Taman Meruya diadakan di halaman Diklat ex Dep.Penerangan Jl. Raya Meruya Selatan. Peserta aktif kurang lebih 80 orang, peserta senam tera bukan saja masyarakat Meruya Selatan namun ada yang datang dari Meruya Utara, Kembangan, Joglo bahkan Kebon Jeruk. Sasana Taman Meruya juga mempunyai banyak stock pelatih pratama. Para Peraga yang telah mengikuti Penataran Pelatih di Lemhans berjumlah 25 orang. Mereka lulus dan memiliki predikat Pelatih Pratama. Acara syukuran atas lulusnya peserta pelatihan diadakan pada tgl 9 April 2009, dengan acara potong tumpeng dan senam bersama. Dihadiri Ketua dan Pengurus DPD STI DKI Jakarta Bapak R.Naryadi dan ibu Naryadi serta eyang Darmo.

Dengan adanya pemekaran wilayah yaitu dipecahnya Kecamatan Kebon Jeruk menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Kembangan dan Kecamatan Kebon Jeruk, sasana Taman Meruya masuk Kecamatan Kembangan.

Waktu terus bergulir, tuntutan organisasi mengisyaratkan disetiap kecamatan perlu ada Pengurus Ranting STI yang mengkoordinasikan beberapa Sasana diwilayahnya. Maka terbentuklah pada tahun 2000 Pengurus Ranting STI Kembangan. Sebagai Ketua di pilih Ibu Hj. Rosa Sa’adih Djauhari, yang membawai Sasana Manunggal, Sasana Anggur, Sasana Mawar, dan Sasana Meruya Indah. Sedangkan Kecamatan Kebon Jeruk terbentuk pula Ranting STI Kebon Jeruk yang mengkoordinasikan Sasana-sasana diwilayahnya.

Sekarang menginjak usianya ke 19 th Sasana Taman Meruya tetap exis walau terawan-terawatinya tidak semeriah dulu, latihan tetap diadakan pagi hari setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu di halaman rumah kediaman Ibu Hj. Rosa Sa’diah Djauhari Jl. H. Juhri no. 5 Meruya Selatan,

Walau bukan lagi orang nomor satu di Sasananya Ibu Hj. Rosa, tetap seorang pelatih STI saat Senam Tera Indonesia digelar, beliau tidak segan-segan turun memberikan contoh gerakan-gerakan yang benar serta menegor terawan-terawati yang melakukan gerakan yang keliru. “ Gerakan senam tera adalah gerakan yang lembut, bukan gerakan yang dihentak-hentakan” jelasnya. “ Utamanya saat gerak pernafasan harus rileks, dilakukan secara benar, berkesinambungan dan ikuti irama, pusatkan imajinsi sesuai dengan aba-aba “ lanjutnya. Sebagai orang yang mencintai senam tera Indonesia, Hj. Rosa perhatiaanya sangat besar terhadap tumbuh dan kembangnya Senam Tera Indonesia. Hampir separoh usianya diabdikan untuk kemajuan Senam Tera Indonesia. Sekarang walau usianya tidak muda lagi tapi masih semangat. “ Insya Allah, kalau kita melakukan senam tera secara teratur, terus menerus dalam jangka waktu panjang akan membuat jasmani dan rokhani kita tetap sehat “

Ditambahkan oleh Hj. Rosa Sa’diah bahwa keberadaan Sasana Taman Meruya juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya, utamanya bagi mreka yang memerlukan uluran tangan. Pada saat pemerintah belum memberlakukan SPP bebas bagi anak SD, melalui program Tera Peduli Sasana Taman Meruya memberikan bea siswa kepada 15 anak SD yang orang tuanya kurang mampu, untuk jangka waktu satu tahun. Kemudian memberikan santunan kepada anak yatim dan kurang mampu saat Gebyar Senam yang diadakan di Makro Meruya Utara.

-----------------------------------------------------
Naskah : Bb.Purnomo
Foto : Dok Sasana STI Tmn.Meruya